1. Beda Bimbingan Konseling dengan Konseling Sekolah
Konseling sekolah "mengarahkan " dan "merengkut jiwa"
Dalam hal ini konseling sekolah itu berarti membantu siswa untuk menyelesaikan masalah yang sedang ia hadapi dengan cara mengarahkan siswa tersebut kepada cara cara yang bisa membantu siswa tersebut menyelesaikan masalah yang dihadapi. Jadi bukan si konselornya yang menyelesaikan masalah si siswa tersebut melainkan si konselor hanya mengarahkan si siswa dan siswa sendirilah yang akan menemukan cara untuk menyelesaikan masalahnya hingga akhirnya si siswa tersebut lah yang akhirnya menyelesaikan masalahnya.
Dalam hal ini seorang konselor juga harus pintar dalam hal menganalisa dan memberikan pertanyaan.
2. Siapa itu Konselor Sekolah????
Konselor Sekolah itu adalah orang orang yang sudah terlatih untuk melakukan konseling sekolah. Siapa saja bisa menjadi konselor sekolah asalkan ia sudah dilatih secara intens untuk melakukan konseling sekolah. Jadi siapa saja bisa. Maka dari itu dianjurkan kepada mahasiswa yang mau atau tertarik untuk konseling sekolah dianjurkan untuk mengikuti pelatihan pelatihan konseling sekolah yang ada.
3. Peluang karir
Dalam hal ini seorang yang dari latar belakang bimbingan konseling dengan yang berlatar belakang psikologi dalam hal ini memiliki tugas yang sama dalam hal menjalankan bimbingan konseling di sekolah. Perbedaannya hanya lah kalau seseorang yang tamatan psikologi ketika ia nantinya mengambil S2 dan sudah mendapat gelar Psikolog seorang tersebut bisa memberikan tes tes psikologi kepada siswa siswa.
4. Kelemahan Kelemahan
1. Pihak sekolah kurang menghargai seorang Konselor Sekolah tersebut.
2. Pihak sekolah merasa dirugikan karena dengan adanya konselor di sekolah pihak sekolah harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mmbayar konselor tersebut.
3. Pihak sekolah juga merasa kalau mereka bisa menyelesaikan sendiri masalah masalah yang dihadapin siswanya tanpa harus adanya bantuan dari seorang konselor.
4. Pihak sekolah merasa kalau orang tua dari si siswa tersebut mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh anaknya.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia ( KBBI,1998 ) kata oganisasi berarti kesatuan yang terdiri atas bagian bagian
didalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu atau kelompok kerja
sama antara orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian
apa yang dimaksudkan dalam organisasi
bimbingan adalah sama dengan mengorganisasi bimbingan dimana kata
mengorganisasi menurut KBBI berarti mengatur dan menyusun bagian bagian
sehingga seluruhnya menjadi suatu kesatuan yang terartur.
Dalam
KBBI kata administrasi berarti :
1.Usaha dan kegiatan yg meliputi penetapan tujuan serta pnetapan cara cara
penyelenggaraan pembinaan organisasi
2.Usaha dan kegiatan yg berkaitan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan
untuk mencapai tujuan
3.Kegiatan yg berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah
Dengan
demikian apakah yg dimaksud dengan istilah administrasi bimbingan dalam bab
ini? Administrasi bimbingan dapat dituangkan juga dalam istilah
mengadministrasikan bimbingan, yg mencakup administrasi terhadap orang dan
administrasi terhadap kegiatan kegiatan yg dilakukan oleh orang itu,
Administrasi bimbingan dalam keadaan ideal merupakan jabatan yg berdiri sendiri
dan dipegang oleh seorang ahli bimbingan serta tidak dikombinasikan dengan
jabatan structural. Dengan kata lain istilah administrasi bimbingan menunjuk
kepada usaha pengendalian kerja sama antara tenaga bimbingan untuk mencapai
tujuan yg telah disepakati bersama dan pula menunjuk pada perencanaan,
pelaksanaan, koordinasi, pengarahan control serta evaluasi dari semua kegiatan
bimbingan, termasuk segala segi ketatausahaan.
Untuk
membedakan istilah organisasi bimbingan dan administrasi bimbingan
dapat dikatakan bahwa istilah pertama terutama menunjuk kepada pengaturan dan penyusunan
bagian bagian sehingga keseluruhannya menjadi kesatuan yg terstruktur sebagai
unit kerja sedangkan istilah kedua terutama menunjuk kepada usaha pengendalian
kerja sama antara tenaga bimbingan dan pengendalian serta pengarahan dari semua
kegiatan bimbingan sehingga unit kerjaterarah pada tujuan tujuan yg telah
disepakati dan sesuai dengan struktur yg berlaku.
B.Pola Pola Organisasi
Pola
organisasi adalah kerangka hubungan structural antara bagian bagian didalam
suatu badan sosial yg merupakan unit kerja ; setiap bagian itu dapat menunjuk
kepada suatu bidang atau pada suatu kedudukan atau posisi tertentu yg terdapat
didalam badan sosial.
Kerangka struktur hubungan itu digambarkan dalam suatu organogram yaitu bagan
organisasi yang menjelaskna secara grafis hubungan saling ketergantungan antara
berbagai bidang atau antara berbagai petugas di bidang tertentu dengan
menggunakan nama jabatan.
C.Koordinator Bimbingan
Sebagai penanggung
jawab utama untuk pelayanan bimbingan, Koordinator memegang administrasi
bimbingan yaitu mengatur kerja sama diantara tenaga bimbingan dan mengarahkan
semua kegiatan bimbingan yg mereka lakukan.
Koordinator perlu mengindahkan beberapa
patokan dalam menciptakan dan membina variasi saluran komunikasi seperti
1.Komunikasi adalah proses timbale balik terhadap apa
yg disampaikan orang yg satu dengan yg lain
2.Komunikasi secara lisan lebih efektif dan memuaskan
daripada komunikasi secara tertulis saja.
3.Komunikasi secara tertulis sebaiknya singkat dan
padat
4.Komunikasi antara orang yg professional dan biasanya
tenggelam dalam macam macam kesibukan, lazimnya mengindahkan segi waktu.
Dalam mengadministrasikan aneka kegiatansebaiknya dibedakan antara
kegiatan yg menyangkut
1.Kegiatan professional internal dalam kalangan staf
bimbingan
2.Kegiatan membina hubungan dengan masyarakat,
instansi pendidikan
3.Kegiatan yg berupa penulisan suatu laporan yg harus
dikerjakan masing masing tenaga bimbingan
4.Kegiatan yg dilakukan oleh tenaga pembantu
administrasi
5.Kegiatan professional eksternal berwujud
implementasi dari pelayanan bimbingan yg diberikan kepada pihak sesuai dengan komponen dalam
program bimbingan.
D.Administrasi Program Bimbingan
Program
bimbingan adalah suatu rangkaian kegiatan bimbingan yg terencana terorganisasi
dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu.
Seorang tenaga bimbingan professional
tidak akan mau memberikan pelayanan bimbingan secara incidental saja menurut
kebutuhan dan keperluan yg timbul pada saat tertentu.
Bila tenaga bimbingan professional bekerja berdasarkan program bimbingan yg direncanakan
dan dikelola dengan baik akan mendapat keuntungan sebagai berikut:
1.Ruang lingkup pelayanan bimbingan jauh lebih luas
dan semua siswa mendapatkan
2.Pelayanan bimbingan menjadi usaha yg dilakukan
bersama staff bimbingan sebagai tim kerja
3.Saran personil dan materill dapat dimanfaatkan
secara optimal
4.Sifat bimbingan yg ditonjolkan adalah prefentive dan
perseveratif
5.Kedudukan wewenang dan tugas konselor diakui oleh
staf pendidik sekolah
Dalam buku
Merville C Shaw membahas beberapa kriteria yg berlaku dalam penetapan rumpun
tujuan bagi program bimbingan
1.Tujuan harus dirumuskan dalam kata kata yg tidak
memungkinkan berbagai interpretasi
2.Tujuan harus selaras dengan tujuan pendidikan sekolah
3.Tujuan harus mungkin dicapai
4.Tujuan harus khas bagi pelayanan bimbingan dan bukan
tujuan yg dapat dicapai melalui usaha lain.
Winkel, W.S. (2010).
Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi
Testing adalah suatu metode penelitian psikologis untuk
memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkat laku dan kehidupan
batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran ( measurement ) yang
menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
Standarisasi berarti
bahwa cara penyelenggaraan tes, cara memeriksanya dan penentuan norma
penafsiran adalah seragam. Norma penafsiran ditentukan dengan memberikan tes
itu kepada kelompok besar orang yang dianggap representative bagi semua subyek
yang akan dikenai tes itu.
Tes merupakan
instrument penelitian objektif dalam arti bahwa penyelenggaraan pemeriksaan
atau scoring dan penafsiran tidak tergantung pada pendapat pribadi orang yang
menggunakan alat tersebut juga taraf validasi dan taraf rehabilitas keseluruhan
tes serta taraf kesukaran dan taraf diskriminasi masing masing item dalam tes.
Ada 4 jenis validitas
yaitu : validitas isi ( content validity ), validitas peramal ( predictive
validity ), validitas perbandingan ( concurrent validity ) dan validitas
konseptual ( construct validity ).
Alat
tes akan digunakan dengan tujuan tertentu. Ada 4 tujuan pokok yakni :
1. Untuk
meramalkan atau memperkirakan.
2. Untuk
mengadakan seleksi.
3. Untuk
mengadakan klasifikasi
4. Untuk
mengadakan evaluasi.
2.Pembagian
Alat Alat Tes menurut ISI
Adapun
pembagian alat alat tes menurut aspek isi adalah sebagai berikut :
a. Tes
hasil belajar yg mengukur apa yg telah dipelajari di berbagai bidang studi.
b. Tes
kemampuan intelektual yg mengukur taraf kemampuan berpikir terutama yang
berkaitan
dengan
potensi untuk mencapai taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah.
c. Tes
kemampuan khusus atau tes bakat khusus yg mengukur taraf kemampuan seseorang
untuk
berhasil
dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang
pekerjaan
tertentu, lingkupnya terbatas dari tes kemampuan intelektual.
d. Tes minat
yg mengukur kegiatan / kesibukan macam apa paling disukai seseorang.
e. Tes
perkembangan vokasional yg mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal
kesadaran
kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan.
f.
Tes kepribadian yg mengukur ciri ciri kepribadian yg bukan khas bersifat
kognitif .
3.Program
Testing dan Penggunaan Hasil Testing
Testing
dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Konselor,
untuk menentukan apakah dia mampu dan cukup berwenang untuk memberikan
pelayanan, dan untuk memperoleh gambaran global tentang inti permasalahan serta
taraf berat ringannya sebelum konseling yg sebenarnya dimulai.\
b. Konselor,
untuk memperoleh gambaran lebih mendalam dan lebih lengkap tentang berbagai
aspek dalam kepribadian konseli dan dengan demikian dapat memberikan pelayanan
yg lebih baik.
c. Konseli,
untuk dapat menentukan apakah suatu program pendidikan lanjutan atau jenis
pekerjaan sesuai baginya atau tidak.
d. Konseli,
untuk memahami dirinya dengan lebih baik, juga sebelum dihadapkan pada
keharusan untuk membuat suatu pilihan mengenai program studi atau jenis
pekerjaan.
B. Alat
Alat Nontes
1.Angket
Tertulis
Alat inimemuat sejumlah item atau pertanyaan yg harus
dijawab oleh siswa secara tertulis juga . Dengan mengisi angket ini siswa
memberikan keterangan tentang sejumlah hal yg relevan bagi keperluan bimbingan.
Kegunaan dari angket tertulis adalah dalam waktu singkat diperoleh banyak
keterangan, pengisian dapat dilakukan di kelas; siswa dapat menjawab sesuai
dengan keadaannya tanpa dipengaruhi orang lain. Kelemahannya adalah siswa tidak
dapat memberikan penjelasan lebih lanjut Karena jawabannya terbatas pada hal
hal yg ditanyakan, siswa dapat saja menjawab tidak sesuai dengan keadaan yg
sebenarnya kalau dia menghendaki demikian, jawaban hanya mengungkapkan keadaan
siswa pada saat angket diisi.
2.Wawancara
Informasi
Adalah alat pengumpul data untuk memperoleh data dan
informasi dari siswa secara lisan. Wawancara informasi berbeda tujuan dengan
wawancara konseling yg berakar pada suatu masalah yg dibahas bersama untuk
mencari penyelesaiannya. Wawancara informasi digunakan untuk mengumpulkan
data dan informasi yg sulit diperoleh dengan lain cara, untuk melengkapi data
dan informasi yg sudah terkumpul dengan lain cara, untuk mengecek kebenaran
dari fakta dan data yg telah diketahui melalui saluran lain. Keunggulan dari
wawancara informasi adalah diperoleh informasi dalam suasana komunikasi
langsung, yg memungkinkan siswa, selain memberikan data factual , juga
mengungkapkan sikap, pikiran harapan dan perasaan. Hambatan yg dapat
timbul adalah makan banyak waktu dan energy bagi petugas bimbingan, siswa berprasangka
terhadap petugas bimbingan dan memberikan informasi yg tidak sesuai dengan
keadaan yg sebenarnya atau tidak lengkap.
3.Otobiografi
Merupakan karangan yg ditulis oleh siswa mengenai riwayat
hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat hidup dapat mencakup keseluruhan
hidupnya yg lampau atau hanya satu dua aspek kehidupannya saja. Manfaat
otobiografi tergantung pada kerelaan siswa untuk membuka diri, dari kemampuan
siswa untuk merefleksikan diri dan kemampuan siswa untuk mengungkapkan
pengalaman hidupnya secara tertulis.
4.Anekdota
Merupakan laporan singkat tentang perilaku seorang siswa
dan memuat deskriptif obyektif tentang tingkah laku siswa pada saat tertentu.
5.Skala
penilaian
Merupakan sebuah daftar yg menyajikan sejumlah sifat atau
sikap sebagai butir atau item. Pada setiap butir harus dijelaskan sampai berapa
jauh subjek yg dinilai memiliki sifat atau sikap itu. Kegunaannya adalah hasil
observasi dapat dikuantifikasikan sehingga kumpulan penilaian itu dapat
dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yg cukup terandalkan.
Terdapat
beberapa tipe skala penilaian:
a. Skala
numerik.
Menggunakan
rentetan angka untuk menunjukkan titik gradasi, disertai penjelasan singkat pada
masing masing angka.
b. Skala
penilaian grafis
Menggunakan
suatu garis sebagai kontinum.
c. Daftar
cek
Menyerupai
item dalam tes hasil belajar, bentuk objektif dengan tipe pilihan
berganda.
6.Sosiometri
Merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang
jaringan hubungan sosial dalam kelompok yg berukuran kecil sampai sedang,
berdasarkan prefensi antara anggota kelompok satu sama lain.
7.Kunjungan
Rumah
Bertujuan lebih mengenal lingkungan hidup siswa sehari
hari , bila informasi yg dibutuhkan tidak dapat diperoleh melalui angket atau
wawancara informasi
8.Kartu
Pribadi
Merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yg memuat
data penting tentang seseorang.
9.Studi
Kasus
Studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan
metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap
dan mendalam dengan tujuan memahami individualitas siswa dengan lebih baik dan
membantunya dalam perkembangan selanjutnya.
Layanan Bimbingan “ Pemberian Informasi”
A.Tujuan Pemberian
Informasi dan Tipe Tipe Informasi
1.Tujuan
Pemberian Informasi
Layanan pemberian informasi diadalakan untuk membekali
para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan
sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi sosial supaya mereka
dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan
merencanakan kehidupannya sendiri. Menurut pandangan Happock. Informasi yg
disajikan kepada siswa dan kemudian diolah oleh siswa, membantu untuk sekedar
mengenal alternative yg ada dan variasi kondisi yg berlaku, untuk menyelidiki
semua kemungkinan.
2.Tipe
tipe informasi
a. Informasi tentang
pendidikan sekolah yg mencakup semua data mengenai variasi program pendidikan sekolah
dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis mulai dari semua persyaratan
penerimaan sampai dengan bekal yg dimiliki pada waktu tamat.
b. Informasi
tentang dunia pekerjaan yg mencakup semua data mengenai jenis jenis pekerjaan
yg ada dimasyarakat, mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan,
mengenai sistem klasifikasi jabatan.
c. Informasi
tentang proses perkembangan manusia muda serta pemahaman terhadap sesame
manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap tahap perkembangan serta
lingkungan hidup fisik dan psikologis
B.Pengumpulan
Data
1. Bentuk bentuk dan
sumber sumber informasi
Ada
4 bentuk dari informasi yakni lisan tertuli audiovisual dan disket program
computer.
2. Akumulasi
dan Pengelolaan Bahan Informasi
C.Penggunaan
Informasi untuk Keperluan Bimbingan
1.Dalam
pelayanan individual
Terlaksana
dalam wawancara konseling. Bila konselor menyampaikan informasi secara
lisan dalam rangka proses konseling ada beberapa yg harus diperhatikan:
a. Pemberian
informasi berbeda dengan pemberian nasihat atau saran.
b. Informasi
harus sesuai dengan kenyataan dan disajikan secara objektif
c. Informasi
jabatan tidak hanya mencakup jenis jenis pekerjaan yg ada dimasyarakat tetapi
juga berbagai tingkatan atau gradasi dalam posisi dalam lingkup jabatan
2.Dalam
pelayanan kelompok
3.Laboratorium
bimbingan karier
Merupakan
pusat kegiatan bimbingan karier yg melayani siswa yg membutuhkan bantuan dalam
merencanakan masa depannya setelah tamat sekolah menengah .
D.Beberapa
Contoh Sumber Informasi Karier
Winkel, W.S. (2010).
Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi
Bentuk informasi yang
saya dapatkan dari Psikologi menurut saya hanya berupa lisan, tertulis dan
program komputer saja. Kalau bentuk informasi audiovisual, saya merasa saya
belum mendapatkannya di Psikologi. Nah kalau informasi dari segi bentuk lisan
yang saya dapat dari Psikologi berupa informasi penting dari dosen Pembimbing Akademis,
berupa informasi mengenai mata kuliah seminar, mata kuliah wajib. Selain itu
juga saya mendapatkan informasi dari dosen dosen yang ada seputar tentang
pengetahuan yang luas yang didapatkan dari pelatihan pelatihan yang diikuti.
Kemudian juga seputar tentang informasi kejadian kejadian yang sedang update
terjadi baik itu yang terjadi di dalam kampus ataupun diluar kampus. Kemudian
kalau informasi bentuk tertulis, saya mendapatkannya dari informasi informasi
yang ada di Mading tentang Jadwal mata kuliah dan jadwal ujian UTS ataupun UAS.
Selain itu juga ada informasi mengenai lowongan pekerjaan, seminar dan
beasiswa dan dari papan pengumuman yang ada dipsikologi tentang
workshop dan juga pelatihan pelatihan. Dan kalau informasi bentuk program
komputer itu saya dapatkan dari grup facebook Satukan Hati Untuk
Psikologi, kemudian Portal yang memberikan informasi tentang pengumuman,
beasiswa dan perlombaan perlombaan yg bermanfaat dan seputar tentang pekerjaan
serta seminar.
Nah kalau dari segi
tipe informasi yang saya dapatkan itu hanya 2 saja. Yakni informasi tentang
pendidikan kampus dan dunia pekerjaan.
Nah kalau dari tipe
informasi pendidikan kampus,saya mendapatkannya sewaktu masa masa POMB
dulu.Dimana sewaktu POMB dulu saya mendapatkan informasi mengenai sistem
perkuliahan yang ada dikampus Psikologi,kemudian peraturan peraturan kampus
Psikologi dan informasi mengenai beasiswa yang ada di Psikologi.
Nah kalau informasi
tentang dunia pekerjaan yang didapat dari sharingsharing daripara alumni
Psikologiyang menceritakan seputar pengalaman bekerja dan pekerjaan pekerjaan
yang ada diluar. Selain itu juga didapat dari mata kuliah PIO yang memberikan
informasi penting tentang dunia pekerjaan dan mata kuliah lain seperti
Observasi dan Wawancara yang memberikan informasi bagaimana kita berprilaku
saat menghadapi wawancara disaat melamar pekerjaan.
Harapan Harapan Saya
Kedepannya.
1.Bentuk informasi audiovisual seharusnya dibuat di
kampus Psikologi sehinggga dapat memperkaya informasi informasi untuk mahasiswa
yang ada di Psikologi.
2.Bentuk informasi program komputer yakni Portal yang
terkadang salah mencantumkan nilai dan jumlah sks dari matakuliah yang diambil.
Dimana seharusnya tidak salah mencantumkannya sehingga tidak membingungkan
mahasiswa yang ada di Psikologi.
3.Bentuk informasi tertulis yakni Mading
mengenai beasiswa sebaiknya lebih lagi informasinya dan lebih Up–to-date.
4.Bentuk informasi program komputer yakni sistem
informasi yang mana misalnya kalau ada mahasiswa yang bermasalah akan
regristrasi maupun lupa password seharusnya memberikan informasi yang jelas
harus melapor kemana sehingga mahasiswa tersebut tidak bingung.
5.Informasi tentang matakuliah wajib atau pun mata
kuliah pilihan sebaiknya dijabarkan dengan jelas dan tidak berubah ubah.
Sehingga jelas bagi mahasiswa.
Winkel, W.S. (2010).
Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi
Program bimbingan (guidance program ) yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana,
terorganisasi, dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu
tahun ajaran. Suatu program bimbingan dapat disusun berdasarkan suatu kerangka
berpikir tertentu, dan pola dasar pelaksanaan bimbingan tertentu. Kegiatan
bimbingan mencakup 3 jenis bimbingan yaitu : bentuk bimbingan, sifat bimbingan ,ragam bimbingan.
Yang masing masing memberikan corak tertentu pada kegiatan yang
tertampung dalam suatu program bimbingan. Didalam program bimbingan
terdapat beberapa komponen yg meliputi susunan saluran formal untuk melayani
para siswa, tenaga tenaga pendidik yg lain, serta orang tua siswa.
Pembahasan dalam bab ini akan terdiri dari 4 bagian.
Bagian pertama meninjau beberapa model bimbingan serta pola dasar pelaksanaan.
Bagian kedua, menguraikan jenis jenis bimbingan, yg meliputi 2 bentuk
bimbingan, 3 sifat bimbingan dan 3 ragam bimbingan. Bagian ketiga mengutarakan
perencanaan serta komponen komponen dalam program bimbingan. Bagian keempat
menyoroti saluran dan kemungkinan pengembangan program bimbingan di jenjang
pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah dan jenjang pendidikan tinggi,
dengan memberikan tekanan pada program bimbingan di sekolah lanjutan tingkat
atas.
A. Model Model Bimbingan
dan Pola Pola Dasar Pelaksanaan Bimbingan.
1. Model Model Bimbingan
Dalam bukunya Fundamentals of Guidance ( 1981 ) Shertzer dan Stone menggunakan istilah model yaitu suatu
konseptualisasi yang luas dan bersifat teoritis, namun belum memenuhi semua
persyaratan bagi suatu teori ilmiah.
Dibawah ini hal hal inti yg diuraikan yg paling relevan dengan
masing masing model.
a. Frank Parsons, mendirikan
Vocational Bureau di kota Bonston ( 1908 ) dan menerbitkan buku Choosing a Vacation ( 1909 ) berpendapat baik individu maupun masyaraat akan mendapat
keuntungan kalau terdapat kecocokan antara cirri cirri kepribadian seseorang
dan seluruh tuntutan bidang pekerjaan yg dipegang oleh orang itu. 3 faktor
utama yg berperan dalam menentukan bidang pekerjaan yaitu analisis, terhadap
diri sendiri, analisis terhadap bidang pekerjaan serta perbandingan antara
hasil kedua analisis tadi untuk menemukan kecocokan antara data tentang diri
sendiri dan data tentang bidang bidang pekerjaan .
b. John M Breiver menerbitkan buku
Education as Guidance ( 1932 ) berpendapat bahwa tugas pendidik sekolah adalah mempersiapkan
siswa untuk mengatur berbagai bidang kehidupan sedemikian rupa sehingga
bermakna dan memberikan kepuasan.
2.
Pola Pola Dasar Pelaksanaan Bimbingan
Pola dasar
pelaksanaan bimbinganialah suatu asas pokok untuk mengatur penyebaran pelayanan
bimbingan di sekolah dengan mempertimbangkan kegiatan kegiatan bimbingan apa yg
akan diadakan dan rangkaian kegiatan itu dilaksanakan oleh siapa serta
diberikan kepada siapa. Pola dasar ini bersifat lebih praktis, karena
langsung berkaitan dengan penyusunan program bimbingan.
Dalam sejarah
perkembangan pelayanan bimbingan di institusi institusi pendidikan muncul 4
pola dasar yakni :
a. Pola generalisberdasarkan
keyakinan bahwa corak pendidikan dalam suatu institusi pendidikan berpengaruh
terhadap kualitas serta kuantitas usaha belajar siswa dan bahwa seluruh staf
pendidik dapat menyumbang pada perkembangan kepribadian masing masing siswa.
b. Pola spesialis berasaskan keyakinan
bahwa pelayanan bimbingan di institusi pendidikan harus ditangani oleh para
ahli bimbingan yg masing masing berkemampuan khusus dalam cara pelayanan
bimbingan tertentu.
c. Pola kurikuler berasaskan keyakinan
bahwa kegiatan bimbingan di institusi pendidikan sebaiknya dimasukkan dalam
kurikulum pengajaran dalam bentuk pelajaran khusus, dalam rangka suatu kursus
bimbingan.
d. Pola relasimanusia dan kesehatan mental
berasaskan keyakinan bahwa orang akan hidup lebih bahagia bila dapat menjaga
kesehatan mentalnya dan membina hubungan baik dengan orang lain.
Robert H Mathewson membedakan 7 pendekatan atau strategi dasar yg masing
masing merupakan suatu kontinum yg bipolar. 7 kontinum tersebut
adalah
a. Edukatif VS Direktif
b. Kumulatif VS
Pelayanan di saat saat kritis
c. Evaluasi diri VS Evaluasi oleh orang lain
d. Kebutuhan individu VS Kebutuhan lingkungan
e. Penilaian subyektif VS Penilaian Obyektif
f. Komprehensive VS Berfokus pada satu aspek
g. Koordinatif VS Tenaga yg sederajat VS spesialistik dengan bantuan
dari beberapa orang lian.
B. Jenis Jenis Bimbingan
1. Bentuk bentuk
bimbingan
Istilah bentuk bimbingan
menunjuk pada jumlah orang yang diberi pelayanan bimbingan. Bilamana siswa yg
dilayani lebih dari 1 orang maka digunakan istilah bimbingan individual. Bilamana siswa yg
dilayani lebih dari 1 orang maka digunakan istilah bimbingan kelompok.
2. Sifat sifat Bimbingan
Istilah sifat bimbingan
menunjuk pada tujuan yg ingin dicapai dalam pelayanan bimbingan, apakah itu
mendampingi siswa dan mahasiswa dalam perkembangannya yg sedang berjalan,
supaya berlangsung seoptimal mungkin, apakah itu membantu siswa dan mahasiswa
dalam mengoreksi atau membetulkan proses perkembangan yg telah mengalami salah
jalur supaya kemudian berlangsung dengan lebih baik
Maka yg harus ditinjau ialah apa
yg menjadi tujuan utama dalam kegiatan bimbingan yg direncanakan dan
diselenggarakan oleh tenaga bimbingan. Bilamana tujuan utama adalah mendampingi
siswa dan mahasiswa supaya perkembangannya berlangsung seoptimal mungkin
digunakan istilah bimbingan perseveratif atau
bimbingan developmental. Bilamana tujuan utama
adalah membekali siswa dan mahasiswa agar lebih siap menghadapi tantangan
dimasa mendatang dan dicegah timbul masalah serius kelak kemudian, digunakan
istilah bimbingan preventif atau bimbingan pencegahan. Bilamana tujuan utama adalah membantu siswa dan
mahasiswa dalam mengoreksi perkembangan yg mengalami salah jalur, digunakan
istilah bimbingan korektif atau bimbingan penyembuhan. Bila ditekankan unsur kelanjutan dari bimbingan
koreksi, digunakan istilah bimbingan pemeliharaan.
3. Ragam Ragam Bimbingan
Isilah ragam bimbingan menunjuk
pada bidang kehidupan tertentu atau aspek perkembangan tertentu yg menjadi
fokus perhatian dalam pelayanan bimbingan dengan kata lain tentang apa
diberikan.
Ada 3 jenis bimbingan yaitu
:
- Bimbingan karier : bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan
serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan
diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yg dimasuki.
- Bimbingan akademik: bimbingan dalam hal
menemukan cara belajar yg tepat dalam memilih program studi yg sesuai dan dalam
mengatasi kesukaran yg timbul berkaitan dengan tuntutan belajar disuatu
institusi pendidikan.
- Bimbingan pribadi sosial: bimbingan dalam
menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam
batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian serta
bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai
lingkungan.
C. Perencanaan Program
Bimbingan
1.komponen komponen
dalam program bimbingan
- pengumpulan data
- pemberian informasi
- penempatan
- konseling
- konsultasi
- evaluasi program
2. perencanaan
Kegiatan Kegiatan Bimbingan
D. Program Program di
Berbagai Tahap Pendidikan Sekolah
- Taman
kanak kanak
- Sekolah
dasar
- Sekolah
lanjutan tingkat pertama
- Sekolah
lanjutan tingkat atas
- Perguruan
tinggi
Winkel, W.S. (2010).
Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media
Abadi