Selasa, 25 Oktober 2011

Kelompok 5

Layanan Bimbingan “ Pengumpulan Data “

A.       Alat Alat Tes
1.       Aspek aspek testing yang Relevan
            Testing adalah suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkat laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran ( measurement ) yang menghasilkan suatu deskripsi  kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
            Standarisasi berarti bahwa cara penyelenggaraan tes, cara memeriksanya dan penentuan norma penafsiran adalah seragam. Norma penafsiran ditentukan dengan memberikan tes itu kepada kelompok besar orang yang dianggap representative bagi semua subyek yang akan dikenai tes itu.
            Tes merupakan instrument penelitian objektif dalam arti bahwa penyelenggaraan pemeriksaan atau scoring dan penafsiran tidak tergantung pada pendapat pribadi orang yang menggunakan alat tersebut juga taraf validasi dan taraf rehabilitas keseluruhan tes serta taraf kesukaran dan taraf diskriminasi masing masing item dalam tes.
            Ada 4 jenis validitas yaitu : validitas isi ( content validity ), validitas peramal ( predictive validity ), validitas perbandingan ( concurrent validity ) dan validitas konseptual ( construct validity ).
Alat tes akan digunakan dengan tujuan tertentu. Ada 4 tujuan pokok yakni :
1.       Untuk meramalkan atau memperkirakan.
2.       Untuk mengadakan seleksi.
3.       Untuk mengadakan klasifikasi
4.       Untuk mengadakan evaluasi.
2.       Pembagian Alat Alat Tes menurut ISI
Adapun pembagian alat alat tes menurut aspek isi adalah sebagai berikut :
a.       Tes hasil belajar yg mengukur apa yg telah dipelajari di berbagai bidang studi.
b.      Tes kemampuan intelektual yg mengukur taraf kemampuan berpikir terutama yang berkaitan
         dengan potensi untuk mencapai taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah.
c.      Tes kemampuan khusus atau tes bakat khusus yg mengukur taraf kemampuan seseorang untuk    
          berhasil dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang
          pekerjaan tertentu, lingkupnya terbatas dari tes kemampuan intelektual.
d.      Tes minat yg mengukur kegiatan / kesibukan macam apa paling disukai  seseorang.
e.       Tes perkembangan vokasional yg mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal    
          kesadaran kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan.
f.        Tes kepribadian yg mengukur ciri ciri kepribadian yg bukan khas bersifat kognitif .

3.       Program Testing dan Penggunaan Hasil Testing
Testing dapat bermanfaat sebagai berikut :
a.       Konselor, untuk menentukan apakah dia mampu dan cukup berwenang untuk memberikan pelayanan, dan untuk memperoleh gambaran global tentang inti permasalahan serta taraf berat ringannya sebelum konseling yg sebenarnya dimulai.\
b.      Konselor, untuk memperoleh gambaran lebih mendalam dan lebih lengkap tentang berbagai aspek dalam kepribadian konseli dan dengan demikian dapat memberikan pelayanan yg lebih baik.
c.       Konseli, untuk dapat menentukan apakah suatu program pendidikan lanjutan atau jenis pekerjaan sesuai baginya atau tidak.
d.      Konseli, untuk memahami dirinya dengan lebih baik, juga sebelum dihadapkan pada keharusan untuk membuat suatu pilihan mengenai program studi atau jenis pekerjaan.

B.       Alat Alat Nontes
1.       Angket Tertulis
        Alat inimemuat sejumlah item atau pertanyaan yg harus dijawab oleh siswa secara tertulis juga . Dengan mengisi angket ini siswa memberikan keterangan tentang sejumlah hal yg relevan bagi keperluan bimbingan. Kegunaan dari angket tertulis adalah dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan, pengisian dapat dilakukan di kelas; siswa dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi orang lain. Kelemahannya adalah siswa tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut Karena jawabannya terbatas pada hal hal yg ditanyakan, siswa dapat saja menjawab tidak sesuai dengan keadaan yg sebenarnya kalau dia menghendaki demikian, jawaban hanya mengungkapkan keadaan siswa pada saat angket diisi.
2.       Wawancara Informasi
         Adalah alat pengumpul data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan. Wawancara informasi berbeda tujuan dengan wawancara konseling yg berakar pada suatu masalah yg dibahas bersama untuk mencari penyelesaiannya.  Wawancara informasi digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yg sulit diperoleh dengan lain cara, untuk melengkapi data dan informasi yg sudah terkumpul dengan lain cara, untuk mengecek kebenaran dari fakta dan data yg telah diketahui melalui saluran lain. Keunggulan dari wawancara informasi adalah diperoleh informasi dalam suasana komunikasi langsung, yg memungkinkan siswa, selain memberikan data factual , juga mengungkapkan sikap, pikiran harapan dan perasaan.  Hambatan yg dapat timbul adalah makan banyak waktu dan energy bagi petugas bimbingan, siswa berprasangka terhadap petugas bimbingan dan memberikan informasi yg tidak sesuai dengan keadaan yg sebenarnya atau tidak lengkap.
3.       Otobiografi
            Merupakan karangan yg ditulis oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat hidup dapat mencakup keseluruhan hidupnya yg lampau atau hanya satu dua aspek kehidupannya saja.  Manfaat otobiografi tergantung pada kerelaan siswa untuk membuka diri, dari kemampuan siswa untuk merefleksikan diri dan kemampuan siswa untuk mengungkapkan pengalaman hidupnya secara tertulis.
4.       Anekdota
            Merupakan laporan singkat tentang perilaku seorang siswa dan memuat deskriptif obyektif tentang tingkah laku siswa pada saat tertentu.
5.       Skala penilaian
            Merupakan sebuah daftar yg menyajikan sejumlah sifat atau sikap sebagai butir atau item. Pada setiap butir harus dijelaskan sampai berapa jauh subjek yg dinilai memiliki sifat atau sikap itu. Kegunaannya adalah hasil observasi dapat dikuantifikasikan sehingga kumpulan penilaian itu dapat dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yg cukup  terandalkan.
Terdapat beberapa tipe skala penilaian:
a.       Skala numerik.
Menggunakan rentetan angka untuk menunjukkan titik gradasi, disertai penjelasan singkat pada masing masing angka.
b.      Skala penilaian grafis
Menggunakan suatu garis sebagai kontinum.
c.       Daftar cek
Menyerupai item dalam tes hasil belajar, bentuk objektif dengan  tipe pilihan berganda.
6.       Sosiometri
            Merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan hubungan sosial dalam kelompok yg berukuran kecil sampai sedang, berdasarkan prefensi antara anggota kelompok satu sama lain.
7.       Kunjungan Rumah
            Bertujuan lebih mengenal lingkungan hidup siswa sehari hari , bila informasi yg dibutuhkan tidak dapat diperoleh melalui angket atau wawancara informasi
8.       Kartu Pribadi
            Merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yg memuat data penting tentang seseorang.
9.       Studi Kasus
            Studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap dan mendalam dengan tujuan memahami individualitas siswa dengan lebih baik dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya.
Layanan Bimbingan “ Pemberian Informasi”
A.    Tujuan Pemberian Informasi dan Tipe Tipe Informasi
1.       Tujuan Pemberian Informasi
            Layanan pemberian informasi diadalakan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi sosial supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri. Menurut pandangan Happock. Informasi yg disajikan kepada siswa dan kemudian diolah oleh siswa, membantu untuk sekedar mengenal alternative yg ada dan variasi kondisi yg berlaku, untuk menyelidiki semua kemungkinan.
2.       Tipe tipe informasi
a.       Informasi tentang pendidikan sekolah yg mencakup semua data mengenai variasi program pendidikan sekolah dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis mulai dari semua persyaratan penerimaan sampai dengan bekal yg dimiliki pada waktu tamat.
b.      Informasi tentang dunia pekerjaan yg mencakup semua data mengenai jenis jenis pekerjaan yg ada dimasyarakat, mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan, mengenai sistem klasifikasi jabatan.
c.       Informasi tentang proses perkembangan manusia muda serta pemahaman terhadap sesame manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap tahap perkembangan serta lingkungan hidup fisik dan psikologis
B.      Pengumpulan Data
1.       Bentuk bentuk dan sumber sumber informasi
Ada 4 bentuk dari informasi yakni lisan tertuli audiovisual dan disket program computer.
2.       Akumulasi dan Pengelolaan Bahan Informasi
C.       Penggunaan Informasi untuk Keperluan Bimbingan
1.       Dalam pelayanan individual
Terlaksana dalam wawancara konseling.  Bila konselor menyampaikan informasi secara lisan dalam rangka proses konseling ada beberapa yg harus diperhatikan:
a.       Pemberian informasi berbeda dengan pemberian nasihat atau saran.
b.      Informasi harus sesuai dengan kenyataan dan disajikan secara objektif
c.       Informasi jabatan tidak hanya mencakup jenis jenis pekerjaan yg ada dimasyarakat tetapi juga berbagai tingkatan atau gradasi dalam posisi dalam lingkup jabatan
2.       Dalam pelayanan kelompok
3.       Laboratorium bimbingan karier
            Merupakan pusat kegiatan bimbingan karier yg melayani siswa yg membutuhkan bantuan dalam merencanakan masa depannya setelah tamat sekolah menengah .
D.      Beberapa Contoh Sumber Informasi Karier 


Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi

Senin, 24 Oktober 2011

Layanan Pemberian Informasi di Psikologi

Bentuk informasi yang saya dapatkan dari Psikologi menurut saya hanya berupa lisan, tertulis dan program komputer saja. Kalau bentuk informasi audiovisual, saya merasa saya belum mendapatkannya di Psikologi. Nah kalau informasi dari segi bentuk lisan yang saya dapat dari Psikologi berupa informasi penting dari dosen Pembimbing Akademis, berupa informasi mengenai mata kuliah seminar, mata kuliah wajib. Selain itu juga saya mendapatkan informasi dari dosen dosen yang ada seputar tentang pengetahuan yang luas yang didapatkan dari pelatihan pelatihan yang diikuti. Kemudian juga seputar tentang informasi kejadian kejadian yang sedang update terjadi baik itu yang terjadi di dalam kampus ataupun diluar kampus. Kemudian kalau informasi bentuk tertulis, saya mendapatkannya dari informasi informasi yang ada di Mading tentang Jadwal mata kuliah dan jadwal ujian UTS ataupun UAS. Selain itu juga ada  informasi mengenai lowongan pekerjaan, seminar dan  beasiswa  dan dari papan pengumuman yang ada dipsikologi tentang workshop dan juga pelatihan pelatihan. Dan kalau informasi bentuk  program komputer itu saya dapatkan  dari grup facebook Satukan Hati Untuk Psikologi, kemudian Portal  yang memberikan informasi tentang pengumuman, beasiswa dan perlombaan perlombaan yg bermanfaat dan seputar tentang pekerjaan serta seminar.

Nah kalau dari segi tipe informasi yang saya dapatkan itu hanya 2 saja. Yakni informasi tentang pendidikan kampus dan dunia pekerjaan.
Nah kalau dari tipe informasi pendidikan kampus,saya mendapatkannya sewaktu masa masa POMB dulu.Dimana sewaktu POMB dulu saya mendapatkan informasi mengenai sistem perkuliahan yang ada dikampus Psikologi,kemudian peraturan peraturan kampus Psikologi dan informasi mengenai beasiswa yang ada di Psikologi.
Nah kalau informasi tentang dunia pekerjaan yang didapat dari sharingsharing daripara alumni Psikologiyang menceritakan seputar pengalaman bekerja dan pekerjaan pekerjaan yang ada diluar. Selain itu juga didapat dari mata kuliah PIO yang memberikan informasi penting tentang dunia pekerjaan dan mata kuliah lain seperti Observasi dan Wawancara yang memberikan informasi bagaimana kita berprilaku saat menghadapi wawancara disaat melamar pekerjaan. 
   
Harapan Harapan Saya Kedepannya.
1.      Bentuk informasi audiovisual seharusnya dibuat di kampus Psikologi sehinggga dapat memperkaya informasi informasi untuk mahasiswa yang ada di Psikologi.
2.      Bentuk informasi program komputer yakni Portal yang terkadang salah mencantumkan nilai dan jumlah sks dari matakuliah yang diambil. Dimana seharusnya tidak salah mencantumkannya sehingga tidak membingungkan mahasiswa yang ada di Psikologi.
3.      Bentuk informasi tertulis yakni Mading  mengenai beasiswa sebaiknya lebih lagi informasinya dan lebih Up–to-date.
4.      Bentuk informasi program komputer yakni sistem informasi yang mana misalnya kalau ada mahasiswa yang bermasalah akan regristrasi maupun lupa password seharusnya memberikan informasi yang jelas harus melapor kemana sehingga mahasiswa tersebut tidak bingung.
5.      Informasi tentang matakuliah wajib atau pun mata kuliah pilihan sebaiknya dijabarkan dengan jelas dan tidak berubah ubah. Sehingga jelas bagi mahasiswa.


Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi




Senin, 10 Oktober 2011

Kelompok 3

            Program bimbingan  ( guidance program ) yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran. Suatu program bimbingan dapat disusun berdasarkan suatu kerangka berpikir tertentu, dan pola dasar pelaksanaan bimbingan tertentu. Kegiatan bimbingan mencakup 3 jenis bimbingan yaitu : bentuk bimbingan, sifat bimbingan ,ragam bimbingan.
            Yang masing masing memberikan corak tertentu pada kegiatan yang tertampung dalam suatu program bimbingan.  Didalam program bimbingan terdapat beberapa komponen yg meliputi susunan saluran formal untuk melayani para siswa, tenaga tenaga pendidik yg lain, serta orang tua siswa.
            Pembahasan dalam bab ini akan terdiri dari 4 bagian. Bagian pertama meninjau beberapa model bimbingan serta pola dasar pelaksanaan. Bagian kedua, menguraikan jenis jenis bimbingan, yg meliputi 2 bentuk bimbingan, 3 sifat bimbingan dan 3 ragam bimbingan. Bagian ketiga mengutarakan perencanaan serta komponen komponen dalam program bimbingan. Bagian keempat menyoroti saluran dan kemungkinan pengembangan program bimbingan di jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah dan jenjang pendidikan tinggi, dengan memberikan tekanan pada program bimbingan di sekolah lanjutan tingkat atas.

A.    Model Model Bimbingan dan Pola Pola Dasar Pelaksanaan Bimbingan.
1.      Model Model Bimbingan
Dalam bukunya Fundamentals of Guidance ( 1981 ) Shertzer dan Stone menggunakan istilah model yaitu suatu konseptualisasi yang luas dan bersifat teoritis, namun belum memenuhi semua persyaratan bagi suatu teori ilmiah.
Dibawah ini hal hal inti yg diuraikan yg paling relevan dengan masing masing model.
a.      Frank Parsons, mendirikan Vocational Bureau di kota Bonston ( 1908 ) dan menerbitkan buku Choosing a Vacation ( 1909 ) berpendapat baik individu maupun masyaraat akan mendapat keuntungan kalau terdapat kecocokan antara cirri cirri kepribadian seseorang dan seluruh tuntutan bidang pekerjaan yg dipegang oleh orang itu. 3 faktor utama yg berperan dalam menentukan bidang pekerjaan yaitu analisis, terhadap diri sendiri, analisis terhadap bidang pekerjaan serta perbandingan antara hasil kedua analisis tadi untuk menemukan kecocokan antara data tentang diri sendiri dan data tentang bidang bidang pekerjaan .
b.      John M Breiver menerbitkan buku Education as Guidance ( 1932 ) berpendapat bahwa tugas pendidik sekolah adalah mempersiapkan siswa untuk mengatur berbagai bidang kehidupan sedemikian rupa sehingga bermakna dan memberikan kepuasan.
2.      Pola Pola Dasar Pelaksanaan Bimbingan
Pola dasar pelaksanaan bimbingan ialah suatu asas pokok untuk mengatur penyebaran pelayanan bimbingan di sekolah dengan mempertimbangkan kegiatan kegiatan bimbingan apa yg akan diadakan dan rangkaian kegiatan itu dilaksanakan oleh siapa serta diberikan kepada siapa.  Pola dasar ini bersifat lebih praktis, karena langsung berkaitan dengan penyusunan program bimbingan.
Dalam sejarah perkembangan pelayanan bimbingan di institusi institusi pendidikan muncul 4 pola dasar yakni :
a.      Pola generalis berdasarkan keyakinan bahwa corak pendidikan dalam suatu institusi pendidikan berpengaruh terhadap kualitas serta kuantitas usaha belajar siswa dan bahwa seluruh staf pendidik dapat menyumbang pada perkembangan kepribadian masing masing siswa.
b.         Pola spesialis berasaskan keyakinan bahwa pelayanan bimbingan di institusi pendidikan harus ditangani oleh para ahli bimbingan yg masing masing berkemampuan khusus dalam cara pelayanan bimbingan tertentu.
c.       Pola kurikuler berasaskan keyakinan bahwa kegiatan bimbingan di institusi pendidikan sebaiknya dimasukkan dalam kurikulum pengajaran dalam bentuk pelajaran khusus, dalam rangka suatu kursus bimbingan.
d.      Pola relasi manusia dan kesehatan mental berasaskan keyakinan bahwa orang akan hidup lebih bahagia bila dapat menjaga kesehatan mentalnya dan membina hubungan baik dengan orang lain.
            Robert H Mathewson  membedakan 7 pendekatan atau strategi dasar yg masing masing   merupakan suatu kontinum yg bipolar. 7 kontinum tersebut adalah
a.      Edukatif VS Direktif
b.      Kumulatif VS Pelayanan di saat saat kritis
c.       Evaluasi diri VS Evaluasi oleh orang lain
d.      Kebutuhan individu VS Kebutuhan lingkungan
e.       Penilaian subyektif VS Penilaian Obyektif
f.       Komprehensive VS Berfokus pada satu aspek
g.      Koordinatif VS Tenaga yg sederajat VS spesialistik dengan bantuan dari beberapa orang lian.
B.     Jenis Jenis Bimbingan 
1.      Bentuk bentuk bimbingan
      Istilah bentuk bimbingan menunjuk pada jumlah orang yang diberi pelayanan bimbingan. Bilamana siswa yg dilayani lebih dari 1 orang maka digunakan istilah bimbingan individual. Bilamana siswa yg dilayani lebih dari 1 orang maka digunakan istilah bimbingan kelompok
2.      Sifat sifat Bimbingan
      Istilah sifat bimbingan menunjuk pada tujuan yg ingin dicapai dalam pelayanan bimbingan, apakah itu mendampingi siswa dan mahasiswa dalam perkembangannya yg sedang berjalan, supaya berlangsung seoptimal mungkin, apakah itu membantu siswa dan mahasiswa dalam mengoreksi atau membetulkan proses perkembangan yg telah mengalami salah jalur supaya kemudian berlangsung dengan lebih baik
     Maka yg harus ditinjau ialah apa yg menjadi tujuan utama dalam kegiatan bimbingan yg direncanakan dan diselenggarakan oleh tenaga bimbingan. Bilamana tujuan utama adalah mendampingi siswa dan mahasiswa supaya perkembangannya berlangsung seoptimal mungkin digunakan istilah bimbingan perseveratif atau bimbingan developmental. Bilamana tujuan utama adalah membekali siswa dan mahasiswa agar lebih siap menghadapi tantangan dimasa mendatang dan dicegah timbul masalah serius kelak kemudian, digunakan istilah bimbingan preventif atau bimbingan pencegahan. Bilamana tujuan utama adalah membantu siswa dan mahasiswa dalam mengoreksi perkembangan yg mengalami salah jalur, digunakan istilah bimbingan korektif atau bimbingan penyembuhan. Bila ditekankan unsur kelanjutan dari bimbingan koreksi, digunakan istilah bimbingan pemeliharaan.
     
3.      Ragam Ragam Bimbingan
     Isilah ragam bimbingan menunjuk pada bidang kehidupan tertentu atau aspek perkembangan tertentu yg menjadi fokus perhatian dalam pelayanan bimbingan dengan kata lain tentang apa diberikan.
      Ada 3 jenis bimbingan yaitu : 
-        Bimbingan karier : bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yg dimasuki. 

-         Bimbingan akademik: bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yg tepat dalam memilih program studi yg sesuai dan dalam mengatasi kesukaran yg timbul berkaitan dengan tuntutan belajar disuatu institusi pendidikan.

-        Bimbingan pribadi sosial: bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai lingkungan.
C.    Perencanaan Program Bimbingan
1.komponen komponen dalam program bimbingan
      - pengumpulan data
      - pemberian informasi
      - penempatan
      - konseling
      - konsultasi
      - evaluasi program
2. perencanaan Kegiatan Kegiatan Bimbingan 
D.    Program Program di Berbagai Tahap Pendidikan Sekolah
-          Taman kanak kanak
-          Sekolah dasar
-          Sekolah lanjutan tingkat pertama
-          Sekolah lanjutan tingkat atas
-          Perguruan tinggi


Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

Senin, 03 Oktober 2011

Hasil Diskusi Kelompok 1 (Topik: Ruang Lingkup Bimbingan)

Perbedaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah dengan Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah
Perbedaan bimbingan dan konseling di sekolah dengan yang di luar sekolah :
Bimbingan dan konseling di sekolah mencakup 3 topik :
1. Dunia nasional dan internasional
     Misalnya, apa kontribusi dari peserta didik tersebut dalam taraf nasional atau internasional?
2. Alam pikiran dan generasi muda
     Hal ini menyangkut nilai-nilai yang dipegang oleh peserta didik dalam menghadapi modernisasi
3. Bidang pendidikan sekolah
     Hal ini menyangkut bagaimana pandangan peserta didik terhadap perkembangan sekolah-sekolah di 
     kota besar.
Sedangkan bimbingan dan konseling di luar sekolah memiliki ruang lingkup yang sangat luas dan umum seperti masalah di bidang klinis, sosial dan lain-lain.
Keefektifan Bimbingan dan Konseling Sekolah Saat Ini
Sejauh ini bimbingan dan konseling sekolah masih kurang efektif hal ini dikarenakan bimbingan dan konseling itu dipandang sebagai tempat bagi anak-anak yang bermasalah saja. Sedangkan berdasarkan azas-azas bimbingan itu sendiri yang berhak mendapatkan bimbingan itu adalah semua siswa tidak hanya yang bermasalah saja
.
Karakteristik Tenaga Bimbingan dan Konseling Sekolah yang Baik
Berdasarkan azas-azas Bimbingan dan Konseling Sekolah, tenaga pembimbing harus mampu bekerja sama dengan pihak yang dibimbing sehingga tidak ada unsur paksaan. Kemudian azas-azas bimbingan dan konseling sekolah yang lainnya yakni pembimbing harus menjunjung tinggi hak asasi dari pihak yang dibimbing, meskipun pada umumnya mereka adalah orang-orang di bawah umur.