Program bimbingan ( guidance program ) yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana,
terorganisasi, dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu
tahun ajaran. Suatu program bimbingan dapat disusun berdasarkan suatu kerangka
berpikir tertentu, dan pola dasar pelaksanaan bimbingan tertentu. Kegiatan
bimbingan mencakup 3 jenis bimbingan yaitu : bentuk bimbingan, sifat bimbingan ,ragam bimbingan.
Yang masing masing memberikan corak tertentu pada kegiatan yang
tertampung dalam suatu program bimbingan. Didalam program bimbingan
terdapat beberapa komponen yg meliputi susunan saluran formal untuk melayani
para siswa, tenaga tenaga pendidik yg lain, serta orang tua siswa.
Pembahasan dalam bab ini akan terdiri dari 4 bagian.
Bagian pertama meninjau beberapa model bimbingan serta pola dasar pelaksanaan.
Bagian kedua, menguraikan jenis jenis bimbingan, yg meliputi 2 bentuk
bimbingan, 3 sifat bimbingan dan 3 ragam bimbingan. Bagian ketiga mengutarakan
perencanaan serta komponen komponen dalam program bimbingan. Bagian keempat
menyoroti saluran dan kemungkinan pengembangan program bimbingan di jenjang
pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah dan jenjang pendidikan tinggi,
dengan memberikan tekanan pada program bimbingan di sekolah lanjutan tingkat
atas.
A. Model Model Bimbingan
dan Pola Pola Dasar Pelaksanaan Bimbingan.
1. Model Model Bimbingan
Dalam bukunya Fundamentals of Guidance ( 1981 ) Shertzer dan Stone menggunakan istilah model yaitu suatu
konseptualisasi yang luas dan bersifat teoritis, namun belum memenuhi semua
persyaratan bagi suatu teori ilmiah.
Dibawah ini hal hal inti yg diuraikan yg paling relevan dengan
masing masing model.
a. Frank Parsons, mendirikan
Vocational Bureau di kota Bonston ( 1908 ) dan menerbitkan buku Choosing a Vacation ( 1909 ) berpendapat baik individu maupun masyaraat akan mendapat
keuntungan kalau terdapat kecocokan antara cirri cirri kepribadian seseorang
dan seluruh tuntutan bidang pekerjaan yg dipegang oleh orang itu. 3 faktor
utama yg berperan dalam menentukan bidang pekerjaan yaitu analisis, terhadap
diri sendiri, analisis terhadap bidang pekerjaan serta perbandingan antara
hasil kedua analisis tadi untuk menemukan kecocokan antara data tentang diri
sendiri dan data tentang bidang bidang pekerjaan .
b. John M Breiver menerbitkan buku
Education as Guidance ( 1932 ) berpendapat bahwa tugas pendidik sekolah adalah mempersiapkan
siswa untuk mengatur berbagai bidang kehidupan sedemikian rupa sehingga
bermakna dan memberikan kepuasan.
2.
Pola Pola Dasar Pelaksanaan Bimbingan
Pola dasar
pelaksanaan bimbingan ialah suatu asas pokok untuk mengatur penyebaran pelayanan
bimbingan di sekolah dengan mempertimbangkan kegiatan kegiatan bimbingan apa yg
akan diadakan dan rangkaian kegiatan itu dilaksanakan oleh siapa serta
diberikan kepada siapa. Pola dasar ini bersifat lebih praktis, karena
langsung berkaitan dengan penyusunan program bimbingan.
Dalam sejarah
perkembangan pelayanan bimbingan di institusi institusi pendidikan muncul 4
pola dasar yakni :
a. Pola generalis berdasarkan
keyakinan bahwa corak pendidikan dalam suatu institusi pendidikan berpengaruh
terhadap kualitas serta kuantitas usaha belajar siswa dan bahwa seluruh staf
pendidik dapat menyumbang pada perkembangan kepribadian masing masing siswa.
b. Pola spesialis berasaskan keyakinan
bahwa pelayanan bimbingan di institusi pendidikan harus ditangani oleh para
ahli bimbingan yg masing masing berkemampuan khusus dalam cara pelayanan
bimbingan tertentu.
c. Pola kurikuler berasaskan keyakinan
bahwa kegiatan bimbingan di institusi pendidikan sebaiknya dimasukkan dalam
kurikulum pengajaran dalam bentuk pelajaran khusus, dalam rangka suatu kursus
bimbingan.
d. Pola relasi manusia dan kesehatan mental
berasaskan keyakinan bahwa orang akan hidup lebih bahagia bila dapat menjaga
kesehatan mentalnya dan membina hubungan baik dengan orang lain.
Robert H Mathewson membedakan 7 pendekatan atau strategi dasar yg masing
masing merupakan suatu kontinum yg bipolar. 7 kontinum tersebut
adalah
a. Edukatif VS Direktif
b. Kumulatif VS
Pelayanan di saat saat kritis
c. Evaluasi diri VS Evaluasi oleh orang lain
d. Kebutuhan individu VS Kebutuhan lingkungan
e. Penilaian subyektif VS Penilaian Obyektif
f. Komprehensive VS Berfokus pada satu aspek
g. Koordinatif VS Tenaga yg sederajat VS spesialistik dengan bantuan
dari beberapa orang lian.
B. Jenis Jenis Bimbingan
1. Bentuk bentuk
bimbingan
2. Sifat sifat Bimbingan
3. Ragam Ragam Bimbingan
- Bimbingan karier : bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan
serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan
diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yg dimasuki.
- Bimbingan akademik: bimbingan dalam hal
menemukan cara belajar yg tepat dalam memilih program studi yg sesuai dan dalam
mengatasi kesukaran yg timbul berkaitan dengan tuntutan belajar disuatu
institusi pendidikan.
- Bimbingan pribadi sosial: bimbingan dalam
menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam
batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian serta
bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai
lingkungan.
C. Perencanaan Program
Bimbingan
1.komponen komponen
dalam program bimbingan
- pengumpulan data
- pemberian informasi
- penempatan
- konseling
- konsultasi
- evaluasi program
2. perencanaan
Kegiatan Kegiatan Bimbingan
D. Program Program di
Berbagai Tahap Pendidikan Sekolah
- Taman
kanak kanak
- Sekolah
dasar
- Sekolah
lanjutan tingkat pertama
- Sekolah
lanjutan tingkat atas
- Perguruan
tinggi
Winkel, W.S. (2010).
Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media
Abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar