Jumat, 20 Januari 2012

Kelompok 4


Tenaga Bimbingan Di Sekolah
Dalam rangka pembahasan program bimbingan di berbagai jenjang pendidikan sekolah telah ditinjau unsur personil bimbingan yang terlibat dalam pelayanan bimbingan. Disebutkan antara lain, konselor sekolah, guru konselor, guru wali kelas, dosen wali, kepala sekolah, psikolog sekolah, psikolog dan psikiater.
Maka dianggap perlu membahas unsur personil bimbingan dalam suatu bab tersendiri, dengan perincian sebagai berikut,
a.       Judul atau nama unsure personil serta deskripsi kedudukan dan tugas mereka, yang dikemukakan dalam pedoman pedoman resmi bagi pelayanan bimbingan disekolah di Indonesia.
b.      Syarat syarat pendidikan formal yang harus dipenuhi oleh konselor sekolah dan sikap serta sifat apa yang seharusnya dimiliki.
c.       Tantangan- tantangan yang dihadapi oleh konselor sekolah, terutama  yang berkecimpung di jenjang pendidikan menengah sejauh dikemukakan dalam literatur profesional dan dalam media massa.

A.      Unsur Personil Bimbingan

1.       Menurut Pedoman Pedoman Resmi

Dalam kurikulum sekolah dasar 1975, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan , Buku III C, disebutkan kepala sekolah, guru kelas, dan penyuluh pendidikan. Kepala sekolah berkedudukan sebagai penanggung jawab penuh dan bertugas merencanakan program bimbingan, mengintegrasikan program bimbingan dengan program pengajaran, mengawasi pelaksanaan program bimbingan, serta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Guru kelas berkedudukan sebagai pelaksana utama program bimbingan dan bertugas menjadi penyuluh bagi kelas tertentu, mengumpulkan informasi serta melakukan tindak lanjut.

Dalam Kurikulum Sekolah Menengah pertama dan Sekolah Menengah Atas 1976, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan, Buku III C, disebutkan Kepala sekolah, penyuluh pendidikan, guru penyuluh, guru serta petugas administrasi. Kepala  sekolah berkedudukan sebagai penanggung jawab tertinggi dan bertugas merencanakan program kegiatan sekolah  secara keseluruhan, mendelegasikan tanggung jawab tertentu kepada jajaran tenaga bimbingan, mengawasi pelaksanaan program bimbingan dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Penyuluh pendidikan berkedudukan sebagai coordinator bimbingan dan bertugas menyusun program bimbingan, mempertanggungjawabkan kegiatan bimbingan kepada kepala sekolah, mengatur administrasi bimbingan, memberikan berbagai layanan bimbingan. Guru penyuluh  atau wali kelas berkedudukan sebagai  tenaga bimbingan untuk satuan kelas tertentu dan bertugas mengumpulkan data tentang siswa, menyelenggarakan bimbingan kelompok, menyampaikan informasi serta menyelenggarakan wawancara konseling,  serta berpartisipasi dalam pertemuan kasus. Guru berkedudukan sebagai pembantu dalam melaksanakan program bimbingan dan bertugas memperhatikan perkembangan siswa, menyampaikan informasi serta meneruskan kasus kasus tertentu kepada penyuluh pendidikan. Tenaga administrative berkedudukan sebagai pembantu tata usaha untuk coordinator bimbingan dan bertugas mengerjakan  hal hal yang bersifat kesekretarisan.

2.       Menurut Literatur Profesional dalam bahasa inggris.

Dalam buku Bruce Shertzer dan Shelly C Stone yang berjudul  Fundamentals Of Guidance 1976, 1981. Ditegaskan bahwa tanggung jawab jajaran tenaga bimbingan sangat bergantung pada taraf keterlibatan dan sifat tugas mereka dalam rangka pelayanan bimbingan. Berdasarkan kedua patokan itu, dibedakan antar 3 kelompok personil bimbingan yaitu tenaga bimbingan utama , tenaga administrasi bimbingan , dan tenaga yang menunjang.
a.       Tenaga bimbingan utama yaitu konselor sekolah, tenaga paraprofessional dan guru.
Konselor sekolah adalah seorang tenaga professional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan .
Tenaga paraprofesinal adalah orang yang memperoleh pendidikan formal kurang dari konselor sekolah dan bekerja dibawah supervise seorang konselor sekolah yang berkompeten.
Guru adalah pengajar dan memikul tanggung jawab utama dalam pengelolaan pengajaran, sesuai dengan bidang studi keahliannya.
b.      Tenaga administrasi bimbingan. Tenaga ini berkedudukan sebagai petugas structural dan memikul tanggung jawab sebagai perencana, coordinator pengawas dan evaluator.
c.       Tenaga yang menunjang. Tenaga yang berkedudukan sebagai ahli dalam salah satu ilmu terapan atau salah satu aspek pengajaran serta karya sosial yang mempunyai kaitan dengan pelayanan bimbingan di sekolah.

3.       Klasifikasi Personil Bimbingan

a.       Konselor sekolah, yaitu tenaga professional yang mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan( full time guidance counselor ).
b.      Guru pembimbing  yaitu seorang guru yang disamping mengajar disalah satu bidang studi terlibat juga dalam rangkaian pelayanan bimbingan termasuk layanan konseling.
c.       Guru adalah tenaga pengajar yang melibatkan diri dalam pelayanan bimbingan . perlu dibedakan guru kelas dengan guru bidang studi.
d.      Sumber tenaga penunjang yaitu tenaga spesialis seperti psikolog klinis, psikiater, ahli psikometrik dan tenaga pembantu administrasi dll

B.      Pendidikan Konselor Sekolah

1.       Pendidikan akademik
2.       Perkembangan akademik
Pembahasan tentang cirri cirri kepribadian yang mempengaruhi efektivitas pekerjaan seorang konselor sekolah berkaitan erat dengan tinjauan terhadap peranan kepribadian konselor dalam memberikan layanan konseling.

C.      Tantangan tantangan yang dihadapi oleh Konselor Sekolah

1.       Keadaan di Amerika Serikat    
2.       Keadaan di Indonesia


Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi

Minggu, 15 Januari 2012

Testimony


Tentunya saya mendapat banyak manfaat dari mata kuliah Bimbingan dan Konseling Sekolah. Saya menjadi tahu apa saja yang menjadi ruang lingkup dalam Bimbingan, Program bimbingan disekolah itu apa apa saja, kemudian siapa saja yang menjadi tenaga bimbingan di sekolah, kemudian layanan bimbingan “ pemberian informasi” itu apa saja, bagaimana teknik teknik dalam pengumpulan data, kemudian apa apa saja yang menjadi asas asas layanan bimbingan konseling, kemudian teori teori konseling itu apa apa saja, apa itu konseling kelompokdan masih banyak lagi. Selain itu juga dalam mata kuliah ini kami dibimbing dan dipacu bagaimana agar kami itu aktif dan mau berpartisipasi dan mau lebih terbuka dan mau lebih komunikatif. Disamping itu juga saya sangat merasa senang karena bisa berbagi pengalaman dan sharing dengan kakak kakak alumni ataupun pihak pihak yang bekerja dibidang bimbingan dan konseling sekolah yang mana kami mendapatkan banyak informasi dari kakak alumni yang diundang tersebut.  Selain itu juga ujian online yang diberikan juga dapat memberikan manfaat kepada kami semua meskipun agak sedikit meribetkan karena jaringan yang terkadang tidak mendukung. Akan tetapi intinya saya merasa senang bisa mengikuti mata kuliah Bimbingan dan Konseling sekolah .

Rabu, 16 November 2011

Hasil Diskusi dengan Kakak Ganda mengenai Konseling Sekolah

1. Beda Bimbingan Konseling dengan Konseling Sekolah

Konseling sekolah "mengarahkan " dan "merengkut jiwa"
Dalam hal ini konseling sekolah itu berarti membantu siswa untuk menyelesaikan masalah yang sedang ia hadapi dengan cara mengarahkan siswa tersebut kepada cara cara yang bisa membantu siswa tersebut menyelesaikan masalah yang dihadapi. Jadi bukan si konselornya yang menyelesaikan masalah si siswa tersebut melainkan si konselor hanya mengarahkan si siswa dan siswa sendirilah yang akan menemukan cara untuk menyelesaikan masalahnya hingga akhirnya si siswa tersebut lah yang akhirnya menyelesaikan masalahnya. 
Dalam hal ini seorang konselor juga harus pintar dalam hal menganalisa dan memberikan pertanyaan.

2. Siapa itu Konselor Sekolah????

Konselor Sekolah itu adalah orang orang yang sudah terlatih untuk melakukan konseling sekolah. Siapa saja bisa menjadi konselor sekolah asalkan ia sudah dilatih secara intens untuk melakukan konseling sekolah. Jadi siapa saja bisa. Maka dari itu dianjurkan kepada mahasiswa yang mau atau tertarik untuk konseling sekolah dianjurkan untuk mengikuti pelatihan pelatihan konseling sekolah yang ada.

3. Peluang karir

Dalam hal ini seorang yang dari latar belakang bimbingan konseling dengan yang berlatar belakang psikologi dalam hal ini memiliki tugas yang sama  dalam hal menjalankan bimbingan konseling di sekolah. Perbedaannya hanya lah kalau seseorang yang tamatan psikologi ketika ia nantinya mengambil S2 dan sudah mendapat gelar Psikolog seorang tersebut bisa memberikan tes tes psikologi kepada siswa siswa. 

4. Kelemahan Kelemahan

1. Pihak sekolah kurang menghargai seorang Konselor Sekolah tersebut.
2. Pihak sekolah merasa dirugikan karena dengan adanya konselor di sekolah pihak sekolah harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mmbayar konselor tersebut.
3. Pihak sekolah juga merasa kalau mereka bisa menyelesaikan sendiri masalah masalah yang dihadapin siswanya tanpa harus adanya bantuan dari seorang konselor.
4. Pihak sekolah merasa kalau orang tua dari si siswa tersebut mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh anaknya.


Senin, 07 November 2011

Kelompok 6

ASAS-ASAS LAYANAN BIMBINGAN “KONSELING”

Pengantar
Bimbingan dan konseling = helping professions
•     Helping relationship:
Pelayanan kpd sesama dlm interaksi dan komunikasi antarpribadi dalam       membantu    & dibantu
•     Seorang pekerja sosial membantu orang untuk mencapai saling penyesuaian antara individu dan lingkungan masyarakat setempat.

Asas-asas Komunikasi Antarpribadi Dalam Konseling
Ciri-ciri dari hubungan antarpribadi yg demikian:
1.      Bermakna
2.     Mengandung aneka unsur kognitif dan afektif
3.     Berdasarkan saling kepercayaan dan keterbukaan
4.     Berlangsung atas dasar saling memberikan persetujuan.
5.     Terdapat suatu kebutuhan di pihak konseli
6.     Terdapat komunikasi dua arah
7.     Mengandung strukturalisasi
8.     Berasaskan kerelaan dan usaha untuk bekerja sama
9.     Mengarah ke suatu perubahan pd diri konseli
10.  Terdapat jaminan bahwa kedua partisipan mrasa aman

Kondisi - Kondisi Eksternal dan Internal

I. Kondisi - Kondisi Eksternal 
a.     Lingkungan fisik di tempat wawancara konseling berlangsung.
b.     Penataan ruang
c.     Bentuk bangunan ruang yg memungkinkan pmbicaraan secara pribadi
d.     Konselor berpakaian rapi
e.     Kerapian dalam menata segala barang yg terdapat di ruang dan diatas meja tulis konselor
f.      Penggunaan sistem janji
g.     Konselor menyisihkan buku, menata meja saat konseli datang
h.     Tidak terpasang peralatan rekaman, brupa audio/video

II. Kondisi- Kondisi Internal
Konseli 
1. Keadaan awal :
–       Sikap terhadap konselor (usia dan jns klmn)
–       Kesan terhadap keahlian konselor
–       Harapan terhadap konselor
–       Kemiripan konseli dengan konselor
–       Kemampuan intelektual dan taraf kedewasaaan
2.Syarat ketika proses konseling berlangsung :
–       Motivasi
–       Kesadaran akan tanggung jawab
–       Keberanian dan kemampuan dlm mengungkapkan masalah
Konselor 
1.Keadaan awal :
–       Jenis klmn dan usia
–       Penampilan
–       Humor
–       Body language
2. Syarat yg berpengaruh tidak langsung terhadap hubungan dan komunikasi antarpribadi di dalam proses konseling :
 - Nilai kehidupan             
 - Pengalaman      
 - Ambiguity tolerance
 - Self-disclosure
-    Konsep diri
3. Syarat yg berpengaruh langsung terhadap hubungan dan komunikasi antarpribadi di dlm proses konseling :
kepribadian dan sikap konselor.

Teknik – Teknik Konseling
I. Teknik - Teknik Konseling Verbal
Suatu tanggapan verbal yg diberikan oleh konselor, yg merupakan wujud konkret dari maksud,pikiran, dan perasaan dalam batin konselor.
Teknik ungkapan konselor
•         Satu teknik hanya menunjukkan penerimaan
•         Dua teknik  penerimaan & memantulkan perasaan konseli
•         Tiga teknik  memantulkan pikiran, memberikan informasi, serta menanyakan hal tertentu.

Bentuk teknik – teknik Konseling Verbal 

a)     Ajakan untuk mulai
b)     Penerimaan / Menunjukkan pengertian
c)      Perumusan kembali Pikiran-Gagasan / Refleksi pikiran
d)     Perumusan kembali perasaan / refleksi perasaan
e)     Penjelasan pikiran-gagasan / klarifikasi pikiran
f)       Penjelasan perasaan / klarifikasi perasaan
g)     Permintaan untuk melanjutkan
h)     Pengulangan Satu-Dua Kata (Accent)
i)       Ringkasan / Rangkuman (Summary)
j)       Pertanyaan Mengenai Hal Tertentu (Questioning/Probing)
k)     Pemberian Umpan Balik (Feedback)
l)       Pemberian Informasi (Informastion Giving)
m)   Penyajian Alternatif (Forking Response)
n)     Penyelidikan (Investigation)
o)     Pemberian Struktur (Structuring)
p)     Interpretasi (Interpretation)
q)     Konfrontasi (Confrontation)
r)      Diagnosis (Diagnosis)
s)       Dukungan / Bombongan (Reassurance / Support)
t)       Usul / Saran (Suggestion, Advice)
u)     Penolakan (Criticism, Negative Evaluation)

II.Teknik – Teknik Konseling Nonverbal

Menurut Mehrabian perilaku nonverbal yaitu :
Sempit :
Ekspresi wajah, gerakan lengan dan tangan, isyarat dan pandangan mata, sikap badan, anggukan kepala, berbagai gerakan tungkai kaki dan tangan.
Luas :
      Gejala vokal menyertai ucapan kata-kata seperti kecepatan bicara, volume suara, intonasi dan nada berbicara.
      Cara membawa diri dan menampilkan diri, seperti berjalan, duduk, cara berpakaian, cara menata rambut, dll.
Bentuk teknik - teknik Nonverbal 
a)     Senyuman          
b)     Cara duduk
c)      Anggukan kepala
d)     Gerak – gerik lengan dan tangan
e)     Berdiam diri
f)       Mimik
g)     Kontak mata
h)     Veriasi dalam nada suara dan kecepatan bicara
i)       Sentuhan 

Tenaga Pengajar dan Konseling

Beberapa saran untuk tenaga pengajar yang berbicara secara perseorangan dengan siswa dan mahasiswa
1.      Sikap dasar selaras
2.     Tanggapan yang menyangkut penyelesaian masalah
•         Pembentukan watak
•         Hubungan dengan Orangtua
•         Pergaulan dengan jenis yang lain

Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi

kelompok 2

Organisasi  dan Administrasi Bimbingan

A.  Pengertian Dasar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI,1998 ) kata oganisasi berarti kesatuan yang terdiri atas bagian bagian didalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu atau kelompok kerja sama antara orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian apa yang dimaksudkan dalam organisasi bimbingan adalah sama dengan mengorganisasi bimbingan dimana kata mengorganisasi menurut KBBI berarti mengatur dan menyusun bagian bagian sehingga seluruhnya menjadi suatu kesatuan yang terartur.
            Dalam KBBI kata administrasi berarti :
1.    Usaha dan kegiatan yg meliputi penetapan tujuan serta pnetapan cara cara penyelenggaraan pembinaan organisasi
2.    Usaha dan kegiatan yg berkaitan dengan penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan
3.    Kegiatan yg berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah
          Dengan demikian apakah yg dimaksud dengan istilah administrasi bimbingan dalam bab ini? Administrasi bimbingan dapat dituangkan juga dalam istilah mengadministrasikan bimbingan, yg mencakup administrasi terhadap orang dan administrasi terhadap kegiatan kegiatan yg dilakukan oleh orang itu, Administrasi bimbingan dalam keadaan ideal merupakan jabatan yg berdiri sendiri dan dipegang oleh seorang ahli bimbingan serta tidak dikombinasikan dengan jabatan structural. Dengan kata lain istilah administrasi bimbingan menunjuk kepada usaha pengendalian kerja sama antara tenaga bimbingan untuk mencapai tujuan yg telah disepakati bersama dan pula menunjuk pada perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, pengarahan control serta evaluasi dari semua kegiatan bimbingan, termasuk segala segi ketatausahaan.
          Untuk membedakan istilah organisasi bimbingan dan administrasi bimbingan dapat dikatakan bahwa istilah pertama terutama menunjuk kepada pengaturan dan penyusunan bagian bagian sehingga keseluruhannya menjadi kesatuan yg terstruktur sebagai unit kerja sedangkan istilah kedua terutama menunjuk kepada usaha pengendalian kerja sama antara tenaga bimbingan dan pengendalian serta pengarahan dari semua kegiatan bimbingan sehingga unit kerjaterarah pada tujuan tujuan yg telah disepakati dan sesuai dengan struktur yg berlaku.
B.   Pola Pola Organisasi
            Pola organisasi adalah kerangka hubungan structural antara bagian bagian didalam suatu badan sosial yg merupakan unit kerja ; setiap bagian itu dapat menunjuk kepada suatu bidang atau pada suatu kedudukan atau posisi tertentu yg terdapat didalam badan sosial.
            Kerangka struktur hubungan itu digambarkan dalam suatu organogram yaitu bagan organisasi yang menjelaskna secara grafis hubungan saling ketergantungan antara berbagai bidang atau antara berbagai petugas di bidang tertentu dengan menggunakan nama jabatan.
C.    Koordinator Bimbingan
            Sebagai penanggung jawab utama untuk pelayanan bimbingan, Koordinator memegang administrasi bimbingan yaitu mengatur kerja sama diantara tenaga bimbingan dan mengarahkan semua kegiatan bimbingan yg mereka lakukan.
Koordinator perlu mengindahkan beberapa patokan dalam menciptakan dan membina variasi saluran komunikasi seperti
1.      Komunikasi adalah proses timbale balik terhadap apa yg disampaikan orang yg satu dengan yg lain
2.      Komunikasi secara lisan lebih efektif dan memuaskan daripada komunikasi secara tertulis saja.
3.      Komunikasi secara tertulis sebaiknya singkat dan padat
4.      Komunikasi antara orang yg professional dan biasanya tenggelam dalam macam macam kesibukan, lazimnya mengindahkan segi waktu.
            Dalam mengadministrasikan aneka kegiatan sebaiknya dibedakan antara kegiatan yg menyangkut
1.       Kegiatan professional internal dalam kalangan staf bimbingan
2.      Kegiatan membina hubungan dengan masyarakat, instansi pendidikan
3.     Kegiatan yg berupa penulisan suatu laporan yg harus dikerjakan masing masing tenaga bimbingan
4.      Kegiatan yg dilakukan oleh tenaga pembantu administrasi
5.      Kegiatan professional eksternal berwujud implementasi dari pelayanan bimbingan yg diberikan    kepada pihak sesuai dengan komponen dalam program bimbingan.
D.   Administrasi Program Bimbingan
            Program bimbingan adalah suatu rangkaian kegiatan bimbingan yg terencana terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu.
Seorang tenaga bimbingan professional tidak akan mau memberikan pelayanan bimbingan secara incidental saja menurut kebutuhan dan keperluan yg timbul pada saat tertentu.
            Bila tenaga bimbingan professional bekerja berdasarkan program bimbingan yg direncanakan dan dikelola dengan baik akan mendapat keuntungan sebagai berikut:
1.       Ruang lingkup pelayanan bimbingan jauh lebih luas dan semua siswa mendapatkan
2.      Pelayanan bimbingan menjadi usaha yg dilakukan bersama staff bimbingan sebagai tim kerja
3.      Saran personil dan materill dapat dimanfaatkan secara optimal
4.      Sifat bimbingan yg ditonjolkan adalah prefentive dan perseveratif
5.      Kedudukan wewenang dan tugas konselor diakui oleh staf pendidik sekolah
            Dalam buku Merville C Shaw membahas beberapa kriteria yg berlaku dalam penetapan rumpun tujuan bagi program bimbingan
1.       Tujuan harus dirumuskan dalam kata kata yg tidak memungkinkan berbagai interpretasi
2.      Tujuan harus selaras dengan tujuan pendidikan sekolah
3.      Tujuan harus mungkin dicapai
4.      Tujuan harus khas bagi pelayanan bimbingan dan bukan tujuan yg dapat dicapai melalui usaha lain.


Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi

Selasa, 25 Oktober 2011

Kelompok 5

Layanan Bimbingan “ Pengumpulan Data “

A.       Alat Alat Tes
1.       Aspek aspek testing yang Relevan
            Testing adalah suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkat laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran ( measurement ) yang menghasilkan suatu deskripsi  kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
            Standarisasi berarti bahwa cara penyelenggaraan tes, cara memeriksanya dan penentuan norma penafsiran adalah seragam. Norma penafsiran ditentukan dengan memberikan tes itu kepada kelompok besar orang yang dianggap representative bagi semua subyek yang akan dikenai tes itu.
            Tes merupakan instrument penelitian objektif dalam arti bahwa penyelenggaraan pemeriksaan atau scoring dan penafsiran tidak tergantung pada pendapat pribadi orang yang menggunakan alat tersebut juga taraf validasi dan taraf rehabilitas keseluruhan tes serta taraf kesukaran dan taraf diskriminasi masing masing item dalam tes.
            Ada 4 jenis validitas yaitu : validitas isi ( content validity ), validitas peramal ( predictive validity ), validitas perbandingan ( concurrent validity ) dan validitas konseptual ( construct validity ).
Alat tes akan digunakan dengan tujuan tertentu. Ada 4 tujuan pokok yakni :
1.       Untuk meramalkan atau memperkirakan.
2.       Untuk mengadakan seleksi.
3.       Untuk mengadakan klasifikasi
4.       Untuk mengadakan evaluasi.
2.       Pembagian Alat Alat Tes menurut ISI
Adapun pembagian alat alat tes menurut aspek isi adalah sebagai berikut :
a.       Tes hasil belajar yg mengukur apa yg telah dipelajari di berbagai bidang studi.
b.      Tes kemampuan intelektual yg mengukur taraf kemampuan berpikir terutama yang berkaitan
         dengan potensi untuk mencapai taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah.
c.      Tes kemampuan khusus atau tes bakat khusus yg mengukur taraf kemampuan seseorang untuk    
          berhasil dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang
          pekerjaan tertentu, lingkupnya terbatas dari tes kemampuan intelektual.
d.      Tes minat yg mengukur kegiatan / kesibukan macam apa paling disukai  seseorang.
e.       Tes perkembangan vokasional yg mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal    
          kesadaran kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan.
f.        Tes kepribadian yg mengukur ciri ciri kepribadian yg bukan khas bersifat kognitif .

3.       Program Testing dan Penggunaan Hasil Testing
Testing dapat bermanfaat sebagai berikut :
a.       Konselor, untuk menentukan apakah dia mampu dan cukup berwenang untuk memberikan pelayanan, dan untuk memperoleh gambaran global tentang inti permasalahan serta taraf berat ringannya sebelum konseling yg sebenarnya dimulai.\
b.      Konselor, untuk memperoleh gambaran lebih mendalam dan lebih lengkap tentang berbagai aspek dalam kepribadian konseli dan dengan demikian dapat memberikan pelayanan yg lebih baik.
c.       Konseli, untuk dapat menentukan apakah suatu program pendidikan lanjutan atau jenis pekerjaan sesuai baginya atau tidak.
d.      Konseli, untuk memahami dirinya dengan lebih baik, juga sebelum dihadapkan pada keharusan untuk membuat suatu pilihan mengenai program studi atau jenis pekerjaan.

B.       Alat Alat Nontes
1.       Angket Tertulis
        Alat inimemuat sejumlah item atau pertanyaan yg harus dijawab oleh siswa secara tertulis juga . Dengan mengisi angket ini siswa memberikan keterangan tentang sejumlah hal yg relevan bagi keperluan bimbingan. Kegunaan dari angket tertulis adalah dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan, pengisian dapat dilakukan di kelas; siswa dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi orang lain. Kelemahannya adalah siswa tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut Karena jawabannya terbatas pada hal hal yg ditanyakan, siswa dapat saja menjawab tidak sesuai dengan keadaan yg sebenarnya kalau dia menghendaki demikian, jawaban hanya mengungkapkan keadaan siswa pada saat angket diisi.
2.       Wawancara Informasi
         Adalah alat pengumpul data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan. Wawancara informasi berbeda tujuan dengan wawancara konseling yg berakar pada suatu masalah yg dibahas bersama untuk mencari penyelesaiannya.  Wawancara informasi digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yg sulit diperoleh dengan lain cara, untuk melengkapi data dan informasi yg sudah terkumpul dengan lain cara, untuk mengecek kebenaran dari fakta dan data yg telah diketahui melalui saluran lain. Keunggulan dari wawancara informasi adalah diperoleh informasi dalam suasana komunikasi langsung, yg memungkinkan siswa, selain memberikan data factual , juga mengungkapkan sikap, pikiran harapan dan perasaan.  Hambatan yg dapat timbul adalah makan banyak waktu dan energy bagi petugas bimbingan, siswa berprasangka terhadap petugas bimbingan dan memberikan informasi yg tidak sesuai dengan keadaan yg sebenarnya atau tidak lengkap.
3.       Otobiografi
            Merupakan karangan yg ditulis oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat hidup dapat mencakup keseluruhan hidupnya yg lampau atau hanya satu dua aspek kehidupannya saja.  Manfaat otobiografi tergantung pada kerelaan siswa untuk membuka diri, dari kemampuan siswa untuk merefleksikan diri dan kemampuan siswa untuk mengungkapkan pengalaman hidupnya secara tertulis.
4.       Anekdota
            Merupakan laporan singkat tentang perilaku seorang siswa dan memuat deskriptif obyektif tentang tingkah laku siswa pada saat tertentu.
5.       Skala penilaian
            Merupakan sebuah daftar yg menyajikan sejumlah sifat atau sikap sebagai butir atau item. Pada setiap butir harus dijelaskan sampai berapa jauh subjek yg dinilai memiliki sifat atau sikap itu. Kegunaannya adalah hasil observasi dapat dikuantifikasikan sehingga kumpulan penilaian itu dapat dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yg cukup  terandalkan.
Terdapat beberapa tipe skala penilaian:
a.       Skala numerik.
Menggunakan rentetan angka untuk menunjukkan titik gradasi, disertai penjelasan singkat pada masing masing angka.
b.      Skala penilaian grafis
Menggunakan suatu garis sebagai kontinum.
c.       Daftar cek
Menyerupai item dalam tes hasil belajar, bentuk objektif dengan  tipe pilihan berganda.
6.       Sosiometri
            Merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan hubungan sosial dalam kelompok yg berukuran kecil sampai sedang, berdasarkan prefensi antara anggota kelompok satu sama lain.
7.       Kunjungan Rumah
            Bertujuan lebih mengenal lingkungan hidup siswa sehari hari , bila informasi yg dibutuhkan tidak dapat diperoleh melalui angket atau wawancara informasi
8.       Kartu Pribadi
            Merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yg memuat data penting tentang seseorang.
9.       Studi Kasus
            Studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap dan mendalam dengan tujuan memahami individualitas siswa dengan lebih baik dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya.
Layanan Bimbingan “ Pemberian Informasi”
A.    Tujuan Pemberian Informasi dan Tipe Tipe Informasi
1.       Tujuan Pemberian Informasi
            Layanan pemberian informasi diadalakan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi sosial supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri. Menurut pandangan Happock. Informasi yg disajikan kepada siswa dan kemudian diolah oleh siswa, membantu untuk sekedar mengenal alternative yg ada dan variasi kondisi yg berlaku, untuk menyelidiki semua kemungkinan.
2.       Tipe tipe informasi
a.       Informasi tentang pendidikan sekolah yg mencakup semua data mengenai variasi program pendidikan sekolah dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis mulai dari semua persyaratan penerimaan sampai dengan bekal yg dimiliki pada waktu tamat.
b.      Informasi tentang dunia pekerjaan yg mencakup semua data mengenai jenis jenis pekerjaan yg ada dimasyarakat, mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan, mengenai sistem klasifikasi jabatan.
c.       Informasi tentang proses perkembangan manusia muda serta pemahaman terhadap sesame manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap tahap perkembangan serta lingkungan hidup fisik dan psikologis
B.      Pengumpulan Data
1.       Bentuk bentuk dan sumber sumber informasi
Ada 4 bentuk dari informasi yakni lisan tertuli audiovisual dan disket program computer.
2.       Akumulasi dan Pengelolaan Bahan Informasi
C.       Penggunaan Informasi untuk Keperluan Bimbingan
1.       Dalam pelayanan individual
Terlaksana dalam wawancara konseling.  Bila konselor menyampaikan informasi secara lisan dalam rangka proses konseling ada beberapa yg harus diperhatikan:
a.       Pemberian informasi berbeda dengan pemberian nasihat atau saran.
b.      Informasi harus sesuai dengan kenyataan dan disajikan secara objektif
c.       Informasi jabatan tidak hanya mencakup jenis jenis pekerjaan yg ada dimasyarakat tetapi juga berbagai tingkatan atau gradasi dalam posisi dalam lingkup jabatan
2.       Dalam pelayanan kelompok
3.       Laboratorium bimbingan karier
            Merupakan pusat kegiatan bimbingan karier yg melayani siswa yg membutuhkan bantuan dalam merencanakan masa depannya setelah tamat sekolah menengah .
D.      Beberapa Contoh Sumber Informasi Karier 


Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi